Saat ini, gue kayaknya perlu tempat untuk menangis. Sebuah tempat yang agak sunyi, nyaman, bahkan mungkin kedap udara. Luapan emosi yang kayaknya nunggu meledak. Minta ditumpahkan.
****
Saat ini, gue lagi tertidur di bawah lantai yang dingin. Hanya dilapisi selimut tipis. Menatap langit-langit. Sesekali ke arah pintu. Dan berulang kali ke sebelah. Ketika ngeliat orang di sebelah, luapan emosi itu kembali membuncah.
****
Saat ini, gue berharap dan berdoa untuk kesembuhan Ibu gue, yang karena sebuah insiden mengakibatkan 7 jahitan di kepala beliau. Dari kejadian, proses penanganan, dan proses perawatan, di situ gue ada.
****
Saat ini, gue gelisah, mengira-ngira berapa jumlah tagihan yang harus dibayar. Waktu yang menipis dan beragam kekhawatiran proses pembuatan surat ke kepolisian untuk klaim pembayaran pakai BPJS membuat gue mengurungkan proses itu dan mengubah status menjadi pasien umum.
****
Saat ini, gue gak bisa tidur lagi akibat gelombang kegelisahan, beragam kenangan acak bersamanya yang kembali terlintas, dan pipi yang mulai basah, seringkali membuat sesak di dada. Pernah terpikir kenapa gak gue aja yang ngalamin ini?
****
Saat ini, gue disadarkan bahwa mungkin ini adalah yang terbaik. Banyak hal yang seharusnya disyukuri. Dan ini juga jadi perekat hubungan anak-orangtua yang kelak bisa gue kenang. Supaya nanti gak ada penyesalan kalau Ibu gak ada. Nyesel karena kurang banyak ngabisin waktu berdua.
****
Saat ini, gue berharap semua yang gue khawatirin gak nyata, atau gue ada kekuatan buat ngadapinnya.
***
Saat ini, gue mencoba kembali untuk tidur.
***
Jumat, 12 Januari 2024
01.20
RS, Sari Asih Karawaci,
Kamar 3011