-->

Minggu, 14 Februari 2021

Campus Life 19 : Menulis Tentang Melly

 



Angkatan gue, yaitu angkatan 28 dari sekumpulan mahasiswa di daerah Meruya dengan program studi Public Relations kehilangan satu lagi teman angkatannya. Tahun lalu gue sempet juga menulis tentang Ade Syahirin Taufik yang meninggal dunia. Bisa dibaca di SINI. Kali ini gue merasa perlu untuk menuliskan kembali teman angkatan yang berpulang ke rahmatullah pada Jumat, 12 Februari 2021. Teman itu bernama Melly Nur Amalia.


**


Kabar wafatnya Melly baru gue dapet infonya setelah Uphy kasih kabar yang bikin gue kaget. Gue coba cek status WA ataupun IG anak angkatan tapi gak ada yang update. Cuma satu orang. Desy namanya. Dari situ gue percaya sama apa yang dibilang Uphy. Sebelumnya gue sempet liat story Melly yang bilang mau operasi besar. Kayaknya belum ada 24 jam status itu, kabar wafatnya Melly udah gue dapet dari si Uphy itu. Ada pembengkakan pada ususnya, itu info yang gue dapet. Kemudian dari teman dekatnya gue bisa dapet updatean tentang almarhum. Ucapan duka membanjiri WA Group. Ibunda Melly juga ikut menanggapi dengan menggunakan nomor almarhumah. Sebuah berita duka yang tidak bisa diantisipasi karena selama ini Melly terlihat sehat dan (rasanya) jarang becerita atau mengeluh soal kesehatannya.


Menulis tentang Melly itu artinya gue mesti bercerita dari awal. Perkenalan gue dan Melly terjadi sama kayak yang lain yaitu pada saat kelas pertama, 5 tahun lalu. Pada waktu itu kami semua masih gak saling kenal dan sampai akhirnya kenal satu sama lain. Ada yang berkelompok, ada yang jalan sendiri-sendiri, ada yang asal ikut ke mana angina berhembus (ini gue sih..). Melly, terlihat akrab bersama Alda dan Desy. Sampai akhirnya ketika Desy udah gak lanjut maka tinggal Melly dan Alda menjadi dynamic duo yang hampir selalu gue liat kemanapun mereka selalu berdua.


Kedekatan gue dan Melly sebatas temen kampus aja. Ada beberapa mata kuliah yang bareng dia. Terakhir adalah Engglish For Communication 1 di kelas Semester Pendek. Bareng Alda juga. Biasanya sih kalau memungkinkan suka ngobrol di lorong, atau makan bareng nyari jajanan di sekitar kampus. Kami juga sering satu kelompok kerja. Dari zaman kelas Bu Diah sampai kelas Negosiasi Online Offline, gue sering satu kelompok sama Melly. Yang paling seru yang pas satu kelompok di kelas Negosiasi Online Offline.


Kelompok Media Relations setelah simulasi kelas


Di kelas itu kami harus melakukan simulasi negosiasi. Kebetulan kelompok gue dapet bagian media relations. Gue dan Melly kebagian jadi pihak media. Selama kurang lebih sebulan kami nyiapin materi maupun latihan supaya hasilnya bagus. Waktu itu Melly bawa kamera deh buat dokumentasi video. Tapi gue belum liat tuh videonya.


Oh iya Melly juga sering banget konsultasi masalah tugas kampus ke gue. Kadang juga doi minta bantuan gue. Dari situ gue juga ngerasa happy bisa bantu temen. Dalam hal bantu temen kadang ada juga yang abis dibantuin eh malah kabur. Gak bilang makasih. Melly gak gitu. Dia suka kasih apresiasi kayak buat beli pulsa/kuota.


Chat Melly dan gue umumnya konsultasi tugas


Kebaikan Melly juga bisa dilihat dari kesediaan dia buat gue maintain sesuatu yang agak aneh. Ahaha. Jadi gue tuh suka iseng minta video ucapan. Entah ucapan selamat tidur, atau ucapan selamat ulang tahun. Dan ya, dia mau melakukan itu. Terakhir dia bikin video ucapan selamat ulang tahun pas tahun 2020. Ngucapinnya berdua. Sama siapa tebak? Hehe iya bener. Sama Alda.





Ada cerita lucu tentang Melly. Waktu itu pas lagi asik-asiknya chat-chatan seputar tugas, gue dengan sengaja ngeblok dia jadinya dia gak bisa chat gue. And you know what, dia ngechat gue pake nomor lain. Katanya…. ‘Kok Bang Omen ngeblok aku sih?? Jahaaatt” Wkwkwk.. Respon gue pas baca chat itu lebih ke, ternyata responnya sesuai tebakan gue.


Gue pernah dititipin kacamata sama dia. Terus ada insiden kacamatanya patah di bingkainya. Gue lapor ke Melly terus kata dia gak apa-apa. Itupun kacamata udah di gue sekitar 3-4 minggu. Udah sering gue ingetin buat diambil tapi dia yang entar entar terus. Oi ague juga pernah kirim kartu pos ke apartemennya si Melly tapi gak sampe. Ya wajar sih di sini sering banget kartu pos atau surat gak sampe ke tangan penerima.


Sayang banget postcard-nya gak sampe



Itu aja yang bisa gue ceritain. Seperti orang meninggal pada umumnya, Melly juga meninggalkan kenangan buat orang-orang di sekitarnya. Termasuk buat gue. Gue coba bongkar lagi arsip foto gue dan cukup banyak foto gue sama dia dalam satu frame. Dari semua foto itu yang paling menohok buat gue rasanya foto yang ini. Keduanya, telah pergi. Ade Syahirin Taufik dan Melly Nur Amalia.  


Ade dan Melly. Rest in Peace.



Foto lainnya

Kayaknya the best-nya Melly tuh pas rambut dia diombre hijau

Foto angkatan di Semester 1 akhir. Kayak kader PSI/PDIP yah. 

Foto di depan nama kampus sebelum cari makan


Kelas malem menjelang UTS/UAS. Gabung kelas lain.

Lupa matkul apa. Ada Ade juga. Kayaknya kelas Negosiasi Online Offline.

Melly pernah jadi talent sebuah program televisi

Bersama Alda di lorong

Foto terbaik Melly yang ada di kamera gue


Selamat jalan, Mel. Yang tenang yah di sana. 
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner