Sebuah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban dengan cepat. Hasilnya justru baru akan diketahui di akhir bulan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang menentukan kita untuk memilih akan seperti apakah bulan tersebut dilalui. Benarkah ceria? Mungkin iya bagimu. Bagiku? Baginya? Belum tentu.
Sebenarnya ada banyak berkah dan nikmat yang diberikan
sepanjang masa covid ini. Bisa bertahan hidup saja sudah suatu pencapaian.
Lihat sekeliling. Lihat orang terdekat. Ada yang kehilangan pekerjaan.
Kehilangan pemasukan keuangan. Kehilangan harapan. Bahkan kehilangan orang
terdekat. Kamu. Dengan segala berkah dan kesempatan yang kamu miliki, haruslah
disadari adanya rasa syukur.
Kekhawatiran akan kelamnya September rasanya cukup beralasan.
Kondisi perusahaan belum stabil sepenuhnya. Arus jual beli juga masih lemah.
Pertumbuhan ekonomi di Quartal 2 bahkan minus 5%. Gila. Orang-orang bertahan
dan berjuang dengan caranya masing-masing. Dalam hati mereka mungkin saja
mereka mengalami tekanan dan tingkat stress yang di luar dari biasanya. Bukan cuma
mereka. Tapi juga kamu. Aku. Kita.
Kamu pun mulai sadar bahwa ada beberapa langkah yang harus
diambil. Yang mungkin penuh resiko. Atau juga kamu mengurangi frekuensi tidak
perlu untuk sementara waktu. Kamu sama dengan yang lain, ingin semua kembali
normal seperti sedia kala. Agar bisa melanjutkan kehidupan ideal yang konstan berjalan
di hidupmu sebelumnya.
Kamu cemas. Kata ‘masa depan’ menjadi sesuatu yang abu-abu
bagimu. Realitas utuh yang butuh kesadaran penuh haruslah terlihat jelas agar
bisa kau ukur apakah ini sebatas mimpi atau memang pasti. Sementara waktu terus
berpacu. Ada yang terbuang. Ada yang menghambat langkahmu. Kamu tau itu tapi
hanya bisa pasrah dan mencoba berusaha sebaik mungkin. Malampun kau lalui
dengan semakin menebalnya rasa cemas.
Sampai akhirnya… Tibalah pada sebuah ujung kalender. Angka
30 menggenapi jumlah hari kalender periode September. Kamu pun sadar bahwa
September tidaklah ada ceria sebesar yang kamu harapkan. Tapi kamupun akn
kembali sadar bahwa ternyata kamu masih bisa bertahan. Rayakanlah.Meski untuk sesaat...