-->

Rabu, 28 Agustus 2019

Review Album Terbaru Slank; Slanking Forever (2019)



Slank baru saja merilis album terbarunya yang diberi judul Slanking Forever. Sebuah album studio ke 23 yang dirilis pada 22 Agustus 2019. Rilisan kali ini terasa spesial karena dirilis dalam format box set dan dijual secara terbatas melalui Shopee.

Kerjasama Slank dengan Shopee mulai terlihat sejak Maret 2019 ketika Slank mengisi acara Shopee dan beberapa merchandise Slank diberikan diskon khusus dan undian menonton konser Slank. Untuk perilisan album Slanking Forever ini pun Shopee memberikan undian yang menggiurkan yaitu diajak liburan bersama Slank dan menonton konser Slank plus akses ke backstage. Damn…!! Betapa menggiurkannya.

Kesempatan itu langsung gue ambil dengan memesan box set Slanking Forever pada tanggal perilisan tesebut. Dengan harga Rp. 299.000 plus ongkos kirim, paket box set itu mendarat di tangan gue dengan mulus pada hari Senin, 26 Agustus 2019. Box set terbatas ini telah habis pada 27 Agustus 2019 dan saat ini akan dibuatkan pre-order box set sesi 2. Berikut adalah isi dari box set Slanking Forever :

Isi boxset


1. CD, DVD, dan Booklet

Gue tulis ini dalam satu paket karena memang mereka dikemas dalam satu paket. Keping CD dan DVD masing-masing ditempatkan di sisi dalam halaman pertama dan terakhir. DVD-nya berisi video dokumentasi rekaman mereka dan diperkuat dengan visual pada booklet yang cukup tebal. Baik CD, DVD, maupun booklet-nya tampil seragam dengan memasang gambar yang sama. Pada bagian belakang booklet terdapat foto yang sama dengan box set yaitu foto Slank dengan Kaka dan Bimbim bertelanjang dada.

2. Kaos

Terdapat kaos dengan 6 ukuran yang dapat dipilih oleh pembeli. Kaosnya sendiri bergambar personil Slank yang sedang duduk di depan studio Lokananta. Tag kaosnya tertera dari The Slank Store sebagai pihak yang menjual merchandise official Slank.

Dalam pandangan pribadi, kaos ini jauh lebih bagus dari segi bahan dibanding dua kaos sebelumnya yang di-bundle dalam  pembelian CD di album Anthem For The Broken Hearted (2008) dan Jurus Tandur no 18 (2010). Namun pemilihan gambar yang dipakai dirasa kurang bagus. Padahal lebih bagus yang foto logo Slank. Gue masih lebih suka desain di kaos Anthem For The Broken Hearted yang ada logo Slank di depan dan nama-nama tempat world tour-nya Slank meskipun bahannya kurang bagus.

3. Sertifikat

Terdapat sebuah sertifikat yang ditandatangani langsung oleh personil Slank. Sertifikat ini sebagai apresiasi kepada pembeli box set yang juga dilengkapi oleh nomor seri. Entah ada berapa banyak box set yang dijual. Gue mendapat nomor 000553. Desain sertifikat didominasi dengan warna hitam, putih, dan silver. Pada kata ‘Certificate” ditulis dengan font logo AC/DC dan berwarna perak mengkilap. Terlihat mewah, kuat, dan elegan.

4. Kartu BRIZZI

Paket box set ini dilengkapi juga dengan kartu uang elektronik dari Bank BRI yang diberi nama BRIZZI dengan gambar  wajah personil Slank dan logo Slank terbaru. Gue suka sama kartunya karena teksturnya bagus. Gak seperti kartu lain yang hampir selalu glossy, permukaan kartu BRIZZI ini dibuat laminasi doff mate. Gue hanya berharap kalau dalam kartu ini ada saldonya. Rp. 100.000 juga cukup.

**

Sekarang mari kita review albumnya.

Amunisi yang disiapkan dalam album Slanking Forever berisi 10 lagu. Bimbim hanya menciptakan 2 lagu secara utuh. Selebihnya diciptakan oleh keempatnya. Dua lagu utuh ciptaan Bimbim adalah So Goodbye dan Oh Memi.  Konsep lagu dengan banyak kepala sebagai penciptanya dimulai sejak era album Slank Nggak Ada Matinya (2013). Setelahnya masing-masing personil bahu-membahu menciptakan karya bersama. Bimbim bertanggungjawab sebagai penulis lirik di semua lagu yang terdapat di album ini. Adapun amunisinya adalah sebagai berikut :

1. Rumahku Itu Kamu
Track pembuka dengan atmosfir yang berubah-ubah. Dari intronya yang rock kemudian Kaka terdengar seperti sedang melakukan rap yang dibantu ketukan drum yang juga berubah-ubah si setiap bagiannya. Reff-nya sangat sederhana dengan pemilihan chord-nya sangat menarik. Perubahan atmosfir dari tiap bagian seakan menjadi bukti lagu ini hasil kerja bersama.

2. Bercinta di Sorga
Calon kuat single pertama. Abdee ikut berperan di lagu ini untuk mengisi gitar. Bernuansa rock kental dengan lirik yang terlihat agamis dengan menggambarkan surga dan hasrat bercinta di dalamnya dengan kekasih tersayang. Ridho masih sangat beringas dalam mengisi part gitar terlebih di bagian solo. Reff-nya yang juga sederhana dan teriakan “hoi” dari para personil membuat lagu ini terasa berenergi.

3. Jangan Marah
Bimbim yang membuka lagu ini. Saat Bimbim teriak “Jangan marah”, justru terdengar dirinyalah yang sedang marah. Terdapat luapan emosi di dalamnya. Selanjutnya Kaka datang untuk menyelesaikan sisa lagu ini dengan teriakannya yang khas.

4. Ramai Tapi Sepi
Lagu bernuansa sedikit psychedelic dengan suara gitar Ridho yang menakutkan di belakang sana. Ivanka memainkan bassline yang terdengar janggal dan Bimbim memainkan drum yang juga tak tertebak sehingga tercipta nuansa cemas dan mengawang. Bercerita tentang perasaan sepi meskipun ada di tempat ramai. Lirik filosofis yang mempertanyakan sebuah eksistensi manusia dalam kehidupan sosial. Lagu yang bagus.

5. CCTV Tuhan
Suara Kaka menjadi tinggi di sini. Tehnik yang dipakai persis sama dengan ketika dirinya menyanyikan lagu Rock n Roll Terus (Palalopeyank, 2017). Lagu ini diciptakan pada 2016. Lagu ini memerlukan penjelasan mengenai liriknya. Terutama pada bagian “Kemana aja lo waktu kita masih tinggi?”. Siapakah ‘lo’ yang dimaksud?  Selain itu ada kalimat “Sejak awal kami beda. Kalian aja yang terlihat sama”. Juga pada reff-nya yang berbunyi “Suatu saat tiba/Kita duduk di beranda sorga/Menertawakan kita/Sambil replay CCTV Tuhan”. Siapakah kita yang dimaksud? Sungguh, lirik ini butuh penjelasan.

6. Rock n Rolloka
Ekspektasi gue dengan lagu ini adalah lagu rock dengan tiga chord. Atau setidaknya bernuansa seperti lagu Rock n Roll (The Big Hip, 2006), atau Rock n Roll Terus (Palalopeyank,2017). Tapi ternyata ekspektasi itu terlalu tinggi karena lagunya bukan seperti itu. Track ini hanya berisi permainan musik secara acak yang kemudian direkam. Entah apa alasannya track ini dimasukan ke dalam album. Bisa jadi karena lagu ini dijadikan persembahan untuk Lokananta yang menjadi studio tempat album ini direkam. Jika dicermati, terdapat aura lagu Piss (Piss/Tiga, 1993) yang begitu kental.

7. Sumba Humba
Slank punya banyak lagu yang menceritakan (atau setidaknya menyebut) nama daerah yang berada di Indonesia. Katakanlah Pulau Bali, Lembah Baliem, Papua, Lombok, Jawa Barat, dan lain-lain. Di album ini Slank memiliki track berjudul Sumba Humba. Menceritakan pengalaman berada di Sumba. Liriknya banyak bertebaran informasi tempat-tempat di Sumba seperti Desa Praijing, Bukit Morinda, atau juga Laguna Weekuri. Sumba merupakan salah satu tempat destinasi pariwisata eksotis nan indah di Indonesia. Bimbim tahu itu sehingga mengabadikannya dalam sebuah karya. Humba ailulu…

Sumba. Foto dari Tripzilla Indonesia


8. Solo Balapan
Lagu ini seakan lanjutan dari track berjudul Kereta Terakhir yang ada di album Virus (2001). Lagu instrument melodius itu dimainkan oleh Abdee. Ridho membalas lagu Kereta Terakhir dengan judul Solo Balapan. Lagunya sendiri merupakan lagu instrumental yang memamerkan permainan liar Ridho dalam memainkan solo gitar. Banyak tehnik gitar ada di sini. Tapping, picking, bending, whammy, dan permainan jari yang begitu cepat dan berat.

Mendengar lagu ini mengingatkan kita akan Eddie Van Halen ketika memainkan lagu Eruption. Dalam dua tahun ke belakang ini Slank memang selalu memberikan waktu extra untuk solo gitar Ridho di setiap konser off air. Tampaknya Ridho dan Slank merasa perlu bahwa kemampuan yang hebat itu amat sayang jika tidak diabadikan dalam sebuah karya yang masuk ke dalam album. Maka dari itu jadilah track Solo Balapan ini.

Ridho sang maestro. Foto dari Instagram @ridho_hafiedz


9. So Goodbye
Permainan slide Abdee bisa didengar di lagu ini. Lagu bernuansa sendu dengan gitar akustik dan slide yang menjadi pemandu lagu ini berjalan. Bimbim dan Kaka bernyanyi bergantian dengan porsi yang sama besar. Lagunya menceritakan tentang perasaan terhina dan keinginan untuk mengakhiri sebuah hubungan. Gue kadang merasa kalau lagu ini cocok dijadiin lagu religi karena nuansa yang diciptakannya.

10. Oh Memi
Rasanya lagu ini direkam secara live. Lagu yang santai dengan tarikan yang mirip dengan lagu Josephira (Lagi Sedih, 1996). Aransemen lagu ini dibuat lembut dengan memainkan alat musik akustik dan bunyi tabuhan bertalu-talu alat musik etnik sebagai pengganti drum. Sama seperti lagu Orkes Sakit Hati (999+09, 1999) atau bagian penutup lagu Ngeslank Rame-Rame (Restart Hati, 2015). Dari judul lagunya sudah terlihat siapa yang membuat lagu ini dan ditujukan untuk siapa. Bimbim membuat lagu ini tentu untuk Reny, istrinya.

**

Secara keseluruhan album Slanking Forever memang dapat diterima. Ada beberapa nuansa baru yangs cukup menyegarkan. Bimbim mengatakan kalau Slank banyak mendengar Genesis maupun King Crimson dalam menggarap album ini. Bagi gue, lagu terbaiknya ada di lagu Ramai Tapi Sepi. Sementara itu Bercinta di Sorga merupakan lagu yang bisa diputer berulangkali. Dan satu lagi yang menjadi favorit gue adalah So Goodbye.

Kekurangan dari album ini menurut gue adalah gak ada lagu yang bercerita tentang sosial politik. Padahal biasanya Slank sering memasukan tema tersebut. Entah jika memang CCTV Tuhan merupakan lagu bertema sosial politik, maka gue keliru. Untuk itu liriknya memang perlu diberikan penjelasan. Untuk lagu bertema alam telah terwakilkan dengan Sumba Humba. Sementara yang disayangkan lagi adalah tidak adanya lagu blues.

Biar bagaimanapun Slank telah menunjukkan eksistensi mereka dengan berkarya yang juga diikuti oleh jadwal konser yang datang bergantian. Semoga memang, Slank masih diberikan berkah dan terus memberikan warisan yang baik berupa karya dan isi pesan yang dapat diterima secara luas, tidak hanya untuk Slankers. Karena seperti nama album ini, Slanking Forever alias Ngeslank terus.
Salam PLUR.

Slank berpose dengan box set album Slanking Forever. Foto dari Jawa Pos


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner