Slank baru saja merilis album terbarunya yang diberi judul
Slanking Forever. Sebuah album studio ke 23 yang dirilis pada 22 Agustus 2019. Rilisan kali ini terasa spesial karena dirilis dalam format box set dan
dijual secara terbatas melalui Shopee.
Kerjasama Slank dengan Shopee mulai terlihat sejak Maret
2019 ketika Slank mengisi acara Shopee dan beberapa merchandise Slank diberikan
diskon khusus dan undian menonton konser Slank. Untuk perilisan album Slanking
Forever ini pun Shopee memberikan undian yang menggiurkan yaitu diajak liburan
bersama Slank dan menonton konser Slank plus akses ke backstage. Damn…!! Betapa
menggiurkannya.
Kesempatan itu langsung gue ambil dengan memesan box set
Slanking Forever pada tanggal perilisan tesebut. Dengan harga Rp. 299.000 plus
ongkos kirim, paket box set itu mendarat di tangan gue dengan mulus pada hari
Senin, 26 Agustus 2019. Box set terbatas ini telah habis pada 27 Agustus 2019 dan saat ini akan dibuatkan pre-order box set sesi 2. Berikut adalah isi dari box set Slanking Forever :
Isi boxset |
1. CD, DVD, dan Booklet
Gue tulis ini dalam satu paket karena memang mereka dikemas
dalam satu paket. Keping CD dan DVD masing-masing ditempatkan di sisi dalam
halaman pertama dan terakhir. DVD-nya berisi video dokumentasi rekaman mereka
dan diperkuat dengan visual pada booklet yang cukup tebal. Baik CD, DVD, maupun
booklet-nya tampil seragam dengan memasang gambar yang sama. Pada bagian
belakang booklet terdapat foto yang sama dengan box set yaitu foto Slank dengan
Kaka dan Bimbim bertelanjang dada.
2. Kaos
Terdapat kaos dengan 6 ukuran yang dapat dipilih oleh
pembeli. Kaosnya sendiri bergambar personil Slank yang sedang duduk di depan
studio Lokananta. Tag kaosnya tertera dari The Slank Store sebagai pihak yang
menjual merchandise official Slank.
Dalam pandangan pribadi, kaos ini jauh lebih bagus dari segi
bahan dibanding dua kaos sebelumnya yang di-bundle dalam pembelian CD di album Anthem For The Broken
Hearted (2008) dan Jurus Tandur no 18 (2010). Namun pemilihan gambar yang
dipakai dirasa kurang bagus. Padahal lebih bagus yang foto logo Slank. Gue
masih lebih suka desain di kaos Anthem For The Broken Hearted yang ada logo
Slank di depan dan nama-nama tempat world tour-nya Slank meskipun bahannya
kurang bagus.
3. Sertifikat
Terdapat sebuah sertifikat yang ditandatangani langsung oleh
personil Slank. Sertifikat ini sebagai apresiasi kepada pembeli box set yang
juga dilengkapi oleh nomor seri. Entah ada berapa banyak box set yang dijual.
Gue mendapat nomor 000553. Desain sertifikat didominasi dengan warna hitam,
putih, dan silver. Pada kata ‘Certificate” ditulis dengan font logo AC/DC dan
berwarna perak mengkilap. Terlihat mewah, kuat, dan elegan.
4. Kartu BRIZZI
Paket box set ini dilengkapi juga dengan kartu uang
elektronik dari Bank BRI yang diberi nama BRIZZI dengan gambar wajah personil Slank dan logo Slank terbaru.
Gue suka sama kartunya karena teksturnya bagus. Gak seperti kartu lain yang
hampir selalu glossy, permukaan kartu BRIZZI ini dibuat laminasi doff mate. Gue
hanya berharap kalau dalam kartu ini ada saldonya. Rp. 100.000 juga cukup.
**
Sekarang mari kita review albumnya.
Amunisi yang disiapkan dalam album Slanking Forever berisi
10 lagu. Bimbim hanya menciptakan 2 lagu secara utuh. Selebihnya diciptakan
oleh keempatnya. Dua lagu utuh ciptaan Bimbim adalah So Goodbye dan Oh Memi. Konsep lagu dengan banyak kepala sebagai
penciptanya dimulai sejak era album Slank Nggak Ada Matinya (2013). Setelahnya
masing-masing personil bahu-membahu menciptakan karya bersama. Bimbim
bertanggungjawab sebagai penulis lirik di semua lagu yang terdapat di album
ini. Adapun amunisinya adalah sebagai berikut :
1. Rumahku Itu Kamu
Track pembuka dengan atmosfir yang berubah-ubah. Dari
intronya yang rock kemudian Kaka terdengar seperti sedang melakukan rap yang
dibantu ketukan drum yang juga berubah-ubah si setiap bagiannya. Reff-nya
sangat sederhana dengan pemilihan chord-nya sangat menarik. Perubahan atmosfir
dari tiap bagian seakan menjadi bukti lagu ini hasil kerja bersama.
2. Bercinta di Sorga
Calon kuat single pertama. Abdee ikut berperan di lagu ini
untuk mengisi gitar. Bernuansa rock kental dengan lirik yang terlihat agamis
dengan menggambarkan surga dan hasrat bercinta di dalamnya dengan kekasih
tersayang. Ridho masih sangat beringas dalam mengisi part gitar terlebih di
bagian solo. Reff-nya yang juga sederhana dan teriakan “hoi” dari para personil
membuat lagu ini terasa berenergi.
3. Jangan Marah
Bimbim yang membuka lagu ini. Saat Bimbim teriak “Jangan
marah”, justru terdengar dirinyalah yang sedang marah. Terdapat luapan emosi di
dalamnya. Selanjutnya Kaka datang untuk menyelesaikan sisa lagu ini dengan
teriakannya yang khas.
4. Ramai Tapi Sepi
Lagu bernuansa sedikit psychedelic dengan suara gitar Ridho
yang menakutkan di belakang sana. Ivanka memainkan bassline yang terdengar
janggal dan Bimbim memainkan drum yang juga tak tertebak sehingga tercipta
nuansa cemas dan mengawang. Bercerita tentang perasaan sepi meskipun ada di tempat ramai. Lirik
filosofis yang mempertanyakan sebuah eksistensi manusia dalam kehidupan sosial.
Lagu yang bagus.
5. CCTV Tuhan
Suara Kaka menjadi tinggi di sini. Tehnik yang dipakai
persis sama dengan ketika dirinya menyanyikan lagu Rock n Roll Terus
(Palalopeyank, 2017). Lagu ini diciptakan pada 2016. Lagu ini memerlukan
penjelasan mengenai liriknya. Terutama pada bagian “Kemana aja lo waktu kita
masih tinggi?”. Siapakah ‘lo’ yang dimaksud? Selain itu ada kalimat “Sejak awal kami beda.
Kalian aja yang terlihat sama”. Juga pada reff-nya yang berbunyi “Suatu saat
tiba/Kita duduk di beranda sorga/Menertawakan kita/Sambil replay CCTV Tuhan”. Siapakah
kita yang dimaksud? Sungguh, lirik ini butuh penjelasan.
6. Rock n Rolloka
Ekspektasi gue dengan lagu ini adalah lagu rock dengan tiga
chord. Atau setidaknya bernuansa seperti lagu Rock n Roll (The Big Hip, 2006),
atau Rock n Roll Terus (Palalopeyank,2017). Tapi ternyata ekspektasi itu
terlalu tinggi karena lagunya bukan seperti itu. Track ini hanya berisi
permainan musik secara acak yang kemudian direkam. Entah apa alasannya track
ini dimasukan ke dalam album. Bisa jadi karena lagu ini dijadikan persembahan
untuk Lokananta yang menjadi studio tempat album ini direkam. Jika dicermati,
terdapat aura lagu Piss (Piss/Tiga, 1993) yang begitu kental.
7. Sumba Humba
Slank punya banyak lagu yang menceritakan (atau setidaknya menyebut)
nama daerah yang berada di Indonesia. Katakanlah Pulau Bali, Lembah Baliem,
Papua, Lombok, Jawa Barat, dan lain-lain. Di album ini Slank memiliki track
berjudul Sumba Humba. Menceritakan pengalaman berada di Sumba. Liriknya banyak
bertebaran informasi tempat-tempat di Sumba seperti Desa Praijing, Bukit
Morinda, atau juga Laguna Weekuri. Sumba merupakan salah satu tempat destinasi
pariwisata eksotis nan indah di Indonesia. Bimbim tahu itu sehingga
mengabadikannya dalam sebuah karya. Humba ailulu…
Sumba. Foto dari Tripzilla Indonesia |
8. Solo Balapan
Lagu ini seakan lanjutan dari track berjudul Kereta Terakhir
yang ada di album Virus (2001). Lagu instrument melodius itu dimainkan oleh
Abdee. Ridho membalas lagu Kereta Terakhir dengan judul Solo Balapan. Lagunya
sendiri merupakan lagu instrumental yang memamerkan permainan liar Ridho dalam
memainkan solo gitar. Banyak tehnik gitar ada di sini. Tapping, picking,
bending, whammy, dan permainan jari yang begitu cepat dan berat.
Mendengar lagu ini mengingatkan kita akan Eddie Van Halen
ketika memainkan lagu Eruption. Dalam dua tahun ke belakang ini Slank memang
selalu memberikan waktu extra untuk solo gitar Ridho di setiap konser off air. Tampaknya
Ridho dan Slank merasa perlu bahwa kemampuan yang hebat itu amat sayang jika
tidak diabadikan dalam sebuah karya yang masuk ke dalam album. Maka dari itu
jadilah track Solo Balapan ini.
Ridho sang maestro. Foto dari Instagram @ridho_hafiedz |
9. So Goodbye
Permainan slide Abdee bisa didengar di lagu ini. Lagu
bernuansa sendu dengan gitar akustik dan slide yang menjadi pemandu lagu ini
berjalan. Bimbim dan Kaka bernyanyi bergantian dengan porsi yang sama besar. Lagunya
menceritakan tentang perasaan terhina dan keinginan untuk mengakhiri sebuah
hubungan. Gue kadang merasa kalau lagu ini cocok dijadiin lagu religi karena
nuansa yang diciptakannya.
10. Oh Memi
Rasanya lagu ini direkam secara live. Lagu yang santai
dengan tarikan yang mirip dengan lagu Josephira (Lagi Sedih, 1996). Aransemen
lagu ini dibuat lembut dengan memainkan alat musik akustik dan bunyi tabuhan bertalu-talu alat musik etnik sebagai pengganti drum. Sama seperti lagu Orkes Sakit Hati
(999+09, 1999) atau bagian penutup lagu Ngeslank Rame-Rame (Restart Hati, 2015). Dari judul lagunya sudah terlihat siapa yang membuat lagu ini
dan ditujukan untuk siapa. Bimbim membuat lagu ini tentu untuk Reny, istrinya.
**
Secara keseluruhan album Slanking Forever memang dapat
diterima. Ada beberapa nuansa baru yangs cukup menyegarkan. Bimbim mengatakan
kalau Slank banyak mendengar Genesis maupun King Crimson dalam menggarap album
ini. Bagi gue, lagu terbaiknya ada di lagu Ramai Tapi Sepi. Sementara itu
Bercinta di Sorga merupakan lagu yang bisa diputer berulangkali. Dan satu lagi
yang menjadi favorit gue adalah So Goodbye.
Kekurangan dari album ini menurut gue adalah gak ada lagu yang bercerita
tentang sosial politik. Padahal biasanya Slank sering memasukan
tema tersebut. Entah jika memang CCTV Tuhan merupakan lagu bertema sosial
politik, maka gue keliru. Untuk itu liriknya memang perlu diberikan penjelasan.
Untuk lagu bertema alam telah terwakilkan dengan Sumba Humba. Sementara yang disayangkan lagi adalah tidak adanya lagu blues.
Biar bagaimanapun Slank telah menunjukkan eksistensi mereka
dengan berkarya yang juga diikuti oleh jadwal konser yang datang bergantian.
Semoga memang, Slank masih diberikan berkah dan terus memberikan warisan yang
baik berupa karya dan isi pesan yang dapat diterima secara luas, tidak hanya
untuk Slankers. Karena seperti nama album ini, Slanking Forever alias Ngeslank
terus.