Keputusan Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta untuk mencabut izin reklamasi 13 pulau di Teluk Jakarta menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah; bagaimana kelanjutan bisnis property para pengembangnya?
Dalam dunia bisnis, keuntungan apapun menjadi salah satu tujuan yang menjadi prioritas perusahaan. Keuntungan berupa finansial ataupun citra sama pentingnya untuk perkembangan perusahaan. Lantas ketika sebuah langkah untuk meningkatkan finansial dan citra itu dihalangi oleh sebuh kebijakan, bagaimana perusahaan property mencari jalan keluar? Lalu apa saja dampak sosial dari keputusan tersebut?
Jika melihat pada kasusnya maka salah satu dampak sosial yang muncul adalah hilangnya potensi perputaran uang. Sebanyak 13 pulau yang pada awalnya akan dibangun menjadi sebuah lahan baru hunian secara langsung akan menjadi lahan ekonomi baru di sekitar wilayah pulau. Anies mengaku bahwa dia memihak para nelayan di sekitar lokasi reklamasi. Anggapan bahwa reklamasi akan berdampak terhadap ekosistem dan mengurangi mata pencaharian nelayan dipakai Anies sebagai bentuk argumen dari keputusannya itu. Padahal masih ada cara lain untuk memenuhi mata pencaharian meskipun mereka tidak jadi nelayan. Pembangunan akan membuka jalan bagi masyarakat untuk bisa mencari pekerjaan lain atau bahkan berwirausaha. Lahan ekonomi baru akan berdampak pula pada kehidupan sekitar.
Kita ambil contoh di Tangerang.
Tangerang teruatama di area selatan adalah salah satu wilayah pinggir kota Jakarta yang dulunya penuh dengan hutan dan kebun. Namun kini Tangerang selatan berkembang melalui adanya campur tangan pengembang. Adanya hunian baru membuka lahan ekonomi baru sehingga perputaran uang dan transaksi jual beli menjadi meningkat. Banyaknya perumahan, mall, ataupun hotel membuat pemerintah berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur. Pajak yang masuk menjadi pendapatan yang besar bagi pemerintah setempat.
Rakyat kecil pun ikut mendapatkan hal positif dari adanya pembangunan. Selain menjadi buruh bangun, pekerjaan seperti asisten rumah tangga, jasa ojek online kedapatan mendapat keuntungan. Tak heran jadi banyak tempat usaha makanan di Tangerang Selatan.
Sikap Anies yang menghentikan izin reklamasi pulau harus juga dibarengi dengan bagaimana cara dia untuk meningkatkan atau setidaknya membuka lahan lapangan kerja baru untuk rakyat kecil. Sebagai orang yang memiliki power and authority, setidaknya Anies perlu memiliki pandangan tentang dampak dari keputusannya. Jangan sampai keputusan Anies ini dilakukan karena adanya tekanan politik. Anies juga mengatakan bahwa beberapapengembang yang izinnya dicabut tidak melakukan kewajiban seperti yang sudah dijanjikan namun Anies tidak merinci dan menjelaskan kewajiban seperti apa yang dimaksud. Yang dikhawirkan adalah ada semacam main belakang yang tidak diketahui publik. Bisnis besar memang punya potensi untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah sehingga ketegasan seorang pemimpin akan diuji.
Pada akhirnya bisnis property memang sebuah bisnis yang menguntungkan. Namun harus dicermati juga manakah yang paling diuntungkan. Mereka yang memiliki modal lebih besar tentu berpotensi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Pemerintah harus bisa bersikap adil dalam mebmbuat kebijakan yang bisa diterima untuk semua pihak. Sedangkan mahasiswa bisa menjadi watchdog maupun agen perubahan ketika pemerintah bekerja tidak maksimal.
*Tulisan ini hanya bagian dari test calon perekrutan wartawan majalah property