Slogan KiTangerang (yups, mirip
IAmsterdam)yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah kota Tangerang agaknya
perlu didukung oleh masyarakatnya. Menjadikan kota Tangerang sebagai objek
pariwisata tidak bisa dikatakan tepat karena sejauh 20 tahun lebih saya tinggal
di Tangerang, tidak ada tempat wisata dalam kota yang betul-betul bisa
direkomendasikan. Maka dari itu, saya ingin mencoba menguatkan slogan
KiTangerang ini dengan perspektif lain sebagai bentuk dukungan yang bisa saya
lakukan terhadap kota ini.
Alam adalah berkah semesta yang tak akan habis
dieksplorasi dalam bentuk citra digital maupun sebagai penyejuk hati manusia tanpa
perlu takut kemagisannya akan memudar, pun menjadi pembanding betapa hebatnya
Tuhan menciptakan dunia dan isinya. Senja merupakan waktu di mana terang
berangsur-angsur pudar dan gelap secara perlahan mulai menghitamkan langit.
Dalam beberapa tempat di Tangerang, terdapat beberapa spot bagus untuk melihat
fenomena itu.
Dari 164,54 km2, saya memilih beberapa tempat
bagus untuk menyaksikan fenomena matahari terbenam dan cantik jika diabadikan
dalam bentuk citra visual. Tentu saja isi tulisan ini masih bisa diperdebatkan.
Karena belum semua tempat yang bisa saya kunjungi dan minimnya referensi (baik
dari teman maupun dari web) membuat tulisan ini menjadi tulisan yang didasari
oleh pengalaman pribadi. Inilah beberapa destinasi yang cocok untuk berburu
senja di kota Tangerang, sekaligus kado dari saya untuk kota Tangerang yang berulangtahun
ke 24.
1. Situ Cipondoh
Dari namanya, kita tahu nama
tempat yang dimaksud. Ini adalah favorit pribadi dalam berburu sunset. Alasan
utamanya adalah karena refleksi cahaya matahari pada air akan selalu tampak
menawan. Danau yang luas ini seakan menjadi cermin dari tiap kehidupan yang
senantiasa menunjukkan wajah kita yang paling jujur.
Hal positif lainnya dari Situ
Cipondoh adalah mereka menawarkan aktifitas orang-orang yang bisa kita jadikan
latar dalam foto sunset terutama saat hendak memotret siluet. Ada yang
memancing, ada juga yang main perahu bebek. Lebih asik lagi adalah banyak
pilihan titik untuk melakukan pemotretan. Ada dua tempat makan terkenal yang
bisa dipilih sebagai alternatif dalam berburu senja di Situ Cipondoh.
2. Rooftop CBD di Ciledug
Barangkali mall CBD di
Ciledug adalah salah satu bangunan tertinggi di daerah itu. Sepengamatan saya
sih gitu. Intinya, tempat dengan keuntungan tinggi gedung itu membuat kita bisa
melihat senja dengan leluasa tanpa terhalang oleh objek lain yang tinggi yang
mampu menghalangi pandangan kita. Ada dua cara untuk menuju ke tempat ini.
Pertama, masuk dari bioskop. Ada pintu yang menghubungkan antara bioskop dengan
atap gedung. Namun sebaiknya kamu memang niat menonton film, entah itu sebelum
atau sesudah senja. Sedangkan untuk cara yang kedua adalah masuk dari parkiran.
Entah dengan motor atau mobil, kita bisa naik langsung ke atap dengan mengikuti
jalan parkir yang spiral. Tempat parkir yang luas bisa membuat kita lebih
leluasa untuk berpose dan menikmati senja dari ketinggian lantai 5 sambil
melihat atap-atap rumah yang berada di sekelilingnya. Sangat urban. Dan suara
adzan Maghrib yang terdengar dari masjid di sekitar membuat perasaan semakin
bergetar tatkala cahaya senja dengan indahnya memanjakan mata.
3. Sisi Sungai Cisadane
Sungai Cisadane adalah
sesuatu yang sangat dikenal oleh masyarakat Tangerang. Upaya pemerintah sejak
era Wahidin Halim sampai Arief Wismansyah dalam mengelola tata kota dengan
menjadikan sisi sungai Cisadane menjadi tempat yang asyik di Tangerang patut
diapresiasi. Pasalnya, dengan betonisasi dan pedestrian yang lebar membuat sisi
sungai Cisadane menjadi tempat yang nyaman untuk beragam aktifitas seperti
memancing, mengajak anak bermain, nongkrong bareng, gitaran, lari, menyendiri,
dan menatap langit.
Selama lebih dari 3 tahun,
tempat ini mejadi favorit saya dalam melakukan aktifitas menyendiri (poke
mantan), menatap langit, ataupun sekadar mengajak keponakan yang masih kecil
untuk melihat Cisadane. Warna air yang sering berubah membuat sungai ini
menjadi terlihat magis. Kadang ia cokelat, kadang mocca, kadang hijau.
Begitulah.
Area Cisadane ini dibagi
menjadi 4. Ada yang di belakang Pasar Lama (Roti Bakar 88), di Jalan Perintis
(dekat dengan Cikokol dan Jembatan Merah), Gerendeng, dan belakang Robinson.
Tempat yang paling nyaman menurut saya adalah yang terakhir disebut. Karena
dari tempat ini pandangan kita langsung ke arah matahari terbenam. Memang
tempat ini tidak tinggi seperti di CBD ataupun lapang seperti Situ Cipondoh,
namun tetap saja kita tidak bisa menyingkirkan begitu saja nama ini dari list.
Duduk di pinggiran sungai Cisadane sambil menatap langit adalah pengalaman
menyenangkan yang bisa didapatkan dengan murah di Tangerang.
4. Sekitaran Bandara
Tempat ini memang jarang sekali
saya kunjungi. Dan bahkan belum sempat bisa menikmatinya dalam suasana yang
santai. Saya baru bisa menimkmati sekilas tempat ini ketika hendak pergi ke
bandara Soetta. Jalan Perimeter yang begitu panjang dan lurus serta area
bandara yang begitu luas membuat langit bisa terlihat semakin besar. Sudut
pandang kita menjadi lebih besar. Tanpa adanya gedung dan pohon tinggi di
sekitar akan membuat angin berhembus begitu syahdu. Ditambah dengan cahaya
senja yang merona, senyum ikhlas adalah tanda bagi orang-orang yang bersyukur
atas nikmat dan indah Tuhan. Hanya hati-hati saja, kendaraan di sini rata-rata
melaju dengan kecepatan tinggi.
Credit: Liputan6 |
Credit: Liputan6 |
Credit: tengakarta.wordpress.com |
Awalnya saya ingin menulis tujuh, namun
ternyata mencari 3 lagi untuk menyempurnakan tulisan ini terasa berat. Parkir
di AEON Mall sebenarnya cukup asyik untuk menatap langit. Namun arah matahari
ketika terbenam terhalang oleh tingginya pohon-pohon. Ibarat foreplay tanpa
klimaks. Serba nanggung. Sama halnya dengan atap di WTC Matahari Serpong.
Memandang langit memiliki beberapa manfaat
yang bisa kita ambil. Memang sih, manfaat ini belum teruji secara scientific,
namun setidaknya kita bisa satu suara dengan manfaat-manfaat itu. Diantaranya:
1. Mencari kedamaian
2. Menikmati dan mengagumi ciptaan
Tuhan
3. Menyenangkan para kekasih
4. Mengobati rasa rindu
5. Mengingat kebesaran Tuhan
Setelah mendapat pencerahan mengenai destinasi
yang harus dituju, sekarang tinggal kita berburu langit senja. Semoga dengan
begitu kita bisa masuk ke dalam kategori orang-orang yang bersyukur yang bisa
menikmati nikmat Tuhan.
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu
tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu
serta memberi kamu rezeki dengan sebahagiaan yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha
Agung Allah, Tuhan semesta alam" (QS Al-Mu’min : 64)
Dan selamat ulang tahun untuk kota Tangerang.
Semoga pembangunan kembali merata dan infrastruktur tertata dengan rapih.
Utamakan pendidikan dan pelayanan masyarakat. Mohon juga diperhatikan kehidupan
dan penghasilan para tenaga medis dan para pengajar. Berikanlah kompensasi dan
bayaran yang pantas agar mereka semakin semangat untuk memberikan potensinya
dalam membantu mencerdaskan anak bangsa. Dan satu lagi, saya rindu iklim
kompetisi sepakbola tanah air. Semoga Persikota maupun Persita bisa kembali
masuk ke jajaran klub elit sepakbola tanah air.
KiTangerang...!!!