THE TRILOGY OF JAPAN NIGHT
PART 1 – PENJEMPUTAN-
3 April 2015
Rasanya akses menuju bandara Soekarno – Hatta kali ini
amat menguras waktu. Hal itu terjadi karena akses menuju bandara melalui M1
sudah tidak bisa dilalui dan mengharuskan pengendara memutar. Jalanan yang
lurus memanjang dengan view langit luas tak terhalang bangunan serta pagar
pembatas di sebelah kiri membuat perjalanan monoton menjadi sedikit berkurang
dengan apa yang ditawarkan di depan mata. Dengan kecepatan 60-80 km/jam, saya dan
rekan yang bernama Ahmad melaju kencang menuju bandara untuk ikut melakukan
penjemputan artis yang akan tampil di acara JAPAN NIGHT, sekaligus melakukan
peliputan.
Sekitar pukul
15.25 kami sampai di Terminal 2D. Sudah ada beberapa teman di sana yang
entah sejak kapan mereka tiba di sana, bukan urusan saya. Saya menyapa beberapa
dari mereka dan menanyakan kondisi terkini. Tidak ada jawaban yang memuaskan
buat saya yang membuat saya lebih memilih pergi untuk mengamati sesuatu di
sekitar. Benar saja, rombongan mobil yang biasa dipakai untuk menjemput tamu
VIP (biasanya artis) ada di salah satu sudut bandara lengkap dengan motor
patwal polisi. Jika masih kurang, di pojokan ada beberapa orang berkumpul. Mereka
adalah LO, supir, polisi, dan juga bodyguard artis. Di Hokben, terdapat
kelompok yang lebih kecil yang bisa saya duga mereka adalah media yang akan
meliput namun memilih untuk menghabiskan waktu dengan santai bersama sembari menunggu kedatangan sang artis. Dua hal
yang sudah cukup untuk memberi gambaran tentang waktu penjemputan, arah yang
akan dilalui, juga seberapa keras situasi bisa kondusif dan seketat apa pengawalan yang akan dilakukan. Paling tidak bagi
penilaian pribadi. Karena dua tahun lalu saya pun melakukan penjemputan di
tempat yang sama tapi tentu saja kondisi dua tahun lalu dengan kondisi sekarang
sangatlah berbeda.
*Penjemputan VAMPS sebelumnya bisa dibaca di
http://renjiblues.blogspot.com/2013/12/berburu-raja-vampire-kisah-vamps-di.html
*Penjemputan VAMPS sebelumnya bisa dibaca di
http://renjiblues.blogspot.com/2013/12/berburu-raja-vampire-kisah-vamps-di.html
Kembali ke barisan fans yang berkumpul, situasi makin
agak riuh setelah beberapa orang dari JAPAN NIGHT COMMITTEE sudah standby tepat
di depan pintu keluar. Penjemput yang didominasi oleh fans dari band VAMPS
beberapa kali diambil fotonya oleh orang Jepang (kemungkinan besar media, atau
staff), juga media lokal, atau juga orang iseng yang ingin mengambil gambar.
Saat menunggu, sempat terdengar Mas H dari panitia berkata ke salah satu orang Jepang, wanita. Katanya : “ This is one of the media…” sambil menunjuk ke saya yang memang berada di dekatnya. Mas H berkata begitu karena saya memang memakai tag media di dada saya. Saat dia menanyakan saya dari media mana, saya perlu mengucapkan dua kali kata L-Magz. Pembaca, L-Magz pernah mengajukan untuk dapat jatah saat press conference maupun media ID untuk peliputan, namun diacuhkan oleh Mas H. Mungkin itu yang membuat Mas H sedikit shock mendengar nama L-Magz, atau karena belum pernah mendengarnya sama sekali. Entahlah. Yang pasti setelah itu si wanita bicara dengan bahas Inggris kepada saya yang tidak bisa saya tangkap dengan baik karena riuh dan pengucapannya yang kurang fasih. Beliau mengenalkan saya kepada si OM yang ada di sebelah kami. Kamipun berjabat tangan. Sempat terucap, “OM, did ****** **** tell you for our meeting tomorrow? I ready for tomorrow.” Dijawab dengan anggukan yang sulit saya artikan. Apakah ia memang mengerti apa yang saya ucapkan atau ingin segera mengakhiri percakapan, entahlah.
Pukul 16.16 rombongan dari band [ALEXANDROS] tiba. Ada
beberapa fans yang menunggu kedatangan mereka. Saya yang awalnya berada di
bagian dalam 2D memilih untuk keluar dan mengajak selfie salah satu
personilnya, lalu mengajak yang personil lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Belakangan saya baru ingat namanya, Masaki Shirai, pemain gitar, dan Shoumura
Satoyasu, di drum. Tidak ada yang melakukan hal yang saya lakukan, kecuali fans
[ALEXANDROS] tentunya.
With Masaki Shirai |
With Shoumura Satoyasu |
Rombongan kedua adalah Tokyo Ska Paradise Orchestra yang datang. Terdengar beberapa penjemput yang memanggil namanya. Ini bukanlah kunjungan mereka yang pertama karena seingat saya mereka pernah tampil di acara JAVS Sounds Fair 2014. Saya tidak tertarik melakukan selfie dengan mereka karena kekhawatiran rombongan VAMPS akan tiba sebentar lagi. Jarak antara kedatangan rombongan pertama dan kedua sekitar 10 menit. Itu artinya VAMPS mungkin saja muncul, sebentar lagi.
Tak sengaja melihat dua orang teman yang berada di
pojokan dengan tidak tenang, membuat saya menghampiri mereka. Alasan yang masuk
akal setelah mendengar apa yang mereka alami. (saya akan mengupdatenya andai
yag beersangkutan menuliskan ceritanya di blog/facebook miliknya). Dengan
sedikit iri, saya mencoba menenangkan mereka, namun tak berhasil. Dari mereka,
ada info yang saya dapat. Kata mereka, Hyde belum mau turun karena belum
makeupan. Bingo. Benar saja dugaan saya.
Setelah kondisi keduanya mulai tenang, kami masuk ke dalam
2D untuk mencari spot terbaik. Di depan kami ada Mr. Jiro Oda, seorang staff
yang nama dan wajahnya saya kenal berkat film documenter Over The L’Arc-en-Ciel
yang tayang dua bulan lalu. Tag di tasnya sangat menggoda. Ada tag logo World
Tour L’Arc-en-Ciel. Ingin rasanya memiliki itu.
Pukul 17.19, akhirnya rombongan VAMPS muncul satu persatu
beserta staff yang juga ikut mendampingi mereka. Itu artinya siapapun yang
menunggu harus merelakan sekitar 60 menit sejak kedatangan rombongan kedua.
Tiga pertama yang muncul adalah Arimatsu, Jinx, dan Ju-Ken. Lalu tujuh menit
kemudian, atau sekitar pukul 17.26, K.A.Z dan HYDE muncul yang disambut oleh
banyak sekali suara histeris dan juga kilatan cahaya blitz. Posisi saya yang
berada di bagian dalam akhirnya bisa berjabat tangan dengan HYDE, untuk keempat
kalinya di sepanjang hidup saya.
Dengan kawalan para bodyguard, fans, LO, dan para media
membuat suasana bandara menjadi heboh. Tatapan keheranan orang-orang yang tidak
mengerti perasaan fans bertemu idola bisa saya maklumi. Sesampainya di mobil,
terlalu banyak massa yang berdiri tepat di depan pintu mobil yang ditumpangi
Hyde dan K.A.Z. Bahkan ada fans yang ditarik paksa oleh petugas keamanan karena
dianggap bisa menggangu dan terlalu berlebihan untuk masuk lebih dalam mendekati
pintu mobil.
Setelah itu, mobil melaju meninggalkan Bandara diiringi oleh lambaian tangan fans. Massa yang berkumpul kemudian difoto oleh media yang belakangan diketahui media tersebut adalah BARKS yang berbasis di Jepang. Sebuah media besar di Jepang. Beruntunglah wajah-wajah yang muncul di artikel berbahasa Jepang tersebut.
Setelah itu fans berpencar. Ada yang pulang, memilih
santai, atau juga diwawancarai. Saya dan Ahmad memilih untuk ngobrol di HokBen
bersama dua orang fans asal Jepang yang baru kami kenal saat itu. Katakanlah
ini instant date dari direct approach yang kami lakukan. Beruntung Ahmad bisa
bahasa Jepang, meski masih terbata-bata. Setelah berfoto-foto di date dadakan
itu, kami mengantar mereka ke shelter bus yang ada di ujung bandara, memastikan
mereka baik-baik saja.
Perjalanan pulang kembali harus melewati rute yang
memutar. Saya berani bertaruh bahwa vienya amat sangat bagus jika sore hari
menjelang senja, apalagi di musim gugur. Ah, saya jadi ingin mencobanya suatu
saat nanti. Semoga ada waktu dan rekan yang tepat untuk mencobanya Karena saat
ini, saya harus fokus untuk hari setelahnya. Dan ceritanya akan saya sampaikan
di Part 2 dan 3 dari Trilogi JAPAN NIGHT ini. Nantikan.
Video penjemputan bisa dilihat di : https://youtu.be/ZFcBNt_PvAw
Senin, 06 April 2015
00:39 WIB
@ My Rented Room
Video penjemputan bisa dilihat di : https://youtu.be/ZFcBNt_PvAw
Senin, 06 April 2015
00:39 WIB
@ My Rented Room
Trilogy Japan Night Part 1 -Penjemputan- : http://renjiblues.blogspot.com/2015/04/the-trilogy-of-japan-night-part-1.html
Trilogy Japan Night Part 2 -HYDE- : http://renjiblues.blogspot.com/2015/04/the-trilogy-of-japan-night-part-2-hyde.html
Trilogy Japan Night Part 2 -HYDE- : http://renjiblues.blogspot.com/2015/04/the-trilogy-of-japan-night-part-2-hyde.html