-->

Senin, 06 April 2015

THE TRILOGY OF JAPAN NIGHT PART 1 – PENJEMPUTAN-


THE TRILOGY OF JAPAN NIGHT
PART 1 – PENJEMPUTAN-

3 April 2015

Rasanya akses menuju bandara Soekarno – Hatta kali ini amat menguras waktu. Hal itu terjadi karena akses menuju bandara melalui M1 sudah tidak bisa dilalui dan mengharuskan pengendara memutar. Jalanan yang lurus memanjang dengan view langit luas tak terhalang bangunan serta pagar pembatas di sebelah kiri membuat perjalanan monoton menjadi sedikit berkurang dengan apa yang ditawarkan di depan mata. Dengan kecepatan 60-80 km/jam, saya dan rekan yang bernama Ahmad melaju kencang menuju bandara untuk ikut melakukan penjemputan artis yang akan tampil di acara JAPAN NIGHT, sekaligus melakukan peliputan.

Sekitar pukul  15.25 kami sampai di Terminal 2D. Sudah ada beberapa teman di sana yang entah sejak kapan mereka tiba di sana, bukan urusan saya. Saya menyapa beberapa dari mereka dan menanyakan kondisi terkini. Tidak ada jawaban yang memuaskan buat saya yang membuat saya lebih memilih pergi untuk mengamati sesuatu di sekitar. Benar saja, rombongan mobil yang biasa dipakai untuk menjemput tamu VIP (biasanya artis) ada di salah satu sudut bandara lengkap dengan motor patwal polisi. Jika masih kurang, di pojokan ada beberapa orang berkumpul. Mereka adalah LO, supir, polisi, dan juga bodyguard artis. Di Hokben, terdapat kelompok yang lebih kecil yang bisa saya duga mereka adalah media yang akan meliput namun memilih untuk menghabiskan waktu dengan santai bersama sembari menunggu kedatangan sang artis. Dua hal yang sudah cukup untuk memberi gambaran tentang waktu penjemputan, arah yang akan dilalui, juga seberapa keras situasi bisa kondusif dan seketat apa pengawalan yang akan dilakukan. Paling tidak bagi penilaian pribadi. Karena dua tahun lalu saya pun melakukan penjemputan di tempat yang sama tapi tentu saja kondisi dua tahun lalu dengan kondisi sekarang sangatlah berbeda.
*Penjemputan VAMPS sebelumnya bisa dibaca di
http://renjiblues.blogspot.com/2013/12/berburu-raja-vampire-kisah-vamps-di.html

Kembali ke barisan fans yang berkumpul, situasi makin agak riuh setelah beberapa orang dari JAPAN NIGHT COMMITTEE sudah standby tepat di depan pintu keluar. Penjemput yang didominasi oleh fans dari band VAMPS beberapa kali diambil fotonya oleh orang Jepang (kemungkinan besar media, atau staff), juga media lokal, atau juga orang iseng yang ingin mengambil gambar.


Saat menunggu, sempat terdengar Mas H dari panitia berkata ke salah satu orang Jepang, wanita. Katanya : “ This is one of the media…” sambil menunjuk ke saya yang memang berada di dekatnya. Mas H berkata begitu karena saya memang memakai tag media di dada saya. Saat dia menanyakan saya dari media mana, saya perlu mengucapkan dua kali kata L-Magz. Pembaca, L-Magz pernah mengajukan untuk dapat jatah saat press conference maupun media ID untuk peliputan, namun diacuhkan oleh Mas H. Mungkin itu yang membuat Mas H sedikit shock mendengar nama L-Magz, atau karena belum  pernah mendengarnya sama sekali. Entahlah. Yang pasti setelah itu si wanita bicara dengan bahas Inggris kepada saya yang tidak bisa saya tangkap dengan baik karena riuh dan pengucapannya yang kurang fasih. Beliau mengenalkan saya kepada si OM yang ada di sebelah kami. Kamipun berjabat tangan. Sempat terucap, “OM, did ****** **** tell you for our meeting tomorrow? I ready for tomorrow.” Dijawab dengan anggukan yang sulit saya artikan. Apakah ia memang mengerti apa yang saya ucapkan atau ingin segera mengakhiri percakapan, entahlah.

Pukul 16.16 rombongan dari band [ALEXANDROS] tiba. Ada beberapa fans yang menunggu kedatangan mereka. Saya yang awalnya berada di bagian dalam 2D memilih untuk keluar dan mengajak selfie salah satu personilnya, lalu mengajak yang personil lainnya untuk melakukan hal yang sama. Belakangan saya baru ingat namanya, Masaki Shirai, pemain gitar, dan Shoumura Satoyasu, di drum. Tidak ada yang melakukan hal yang saya lakukan, kecuali fans [ALEXANDROS] tentunya.

Welcome to Jakarta

With Masaki Shirai
With Shoumura Satoyasu

Rombongan kedua adalah Tokyo Ska Paradise Orchestra yang datang. Terdengar beberapa penjemput yang memanggil namanya. Ini bukanlah kunjungan mereka yang pertama karena seingat saya mereka pernah tampil di acara JAVS Sounds Fair 2014. Saya tidak tertarik melakukan selfie dengan mereka karena kekhawatiran rombongan VAMPS akan tiba sebentar lagi. Jarak antara kedatangan rombongan pertama dan kedua sekitar 10 menit. Itu artinya VAMPS mungkin saja muncul, sebentar lagi.
Tak sengaja melihat dua orang teman yang berada di pojokan dengan tidak tenang, membuat saya menghampiri mereka. Alasan yang masuk akal setelah mendengar apa yang mereka alami. (saya akan mengupdatenya andai yag beersangkutan menuliskan ceritanya di blog/facebook miliknya). Dengan sedikit iri, saya mencoba menenangkan mereka, namun tak berhasil. Dari mereka, ada info yang saya dapat. Kata mereka, Hyde belum mau turun karena belum makeupan. Bingo. Benar saja dugaan saya.

Setelah kondisi keduanya mulai tenang, kami masuk ke dalam 2D untuk mencari spot terbaik. Di depan kami ada Mr. Jiro Oda, seorang staff yang nama dan wajahnya saya kenal berkat film documenter Over The L’Arc-en-Ciel yang tayang dua bulan lalu. Tag di tasnya sangat menggoda. Ada tag logo World Tour L’Arc-en-Ciel. Ingin rasanya memiliki itu.
Pukul 17.19, akhirnya rombongan VAMPS muncul satu persatu beserta staff yang juga ikut mendampingi mereka. Itu artinya siapapun yang menunggu harus merelakan sekitar 60 menit sejak kedatangan rombongan kedua. Tiga pertama yang muncul adalah Arimatsu, Jinx, dan Ju-Ken. Lalu tujuh menit kemudian, atau sekitar pukul 17.26, K.A.Z dan HYDE muncul yang disambut oleh banyak sekali suara histeris dan juga kilatan cahaya blitz. Posisi saya yang berada di bagian dalam akhirnya bisa berjabat tangan dengan HYDE, untuk keempat kalinya di sepanjang hidup saya.

 
Dengan kawalan para bodyguard, fans, LO, dan para media membuat suasana bandara menjadi heboh. Tatapan keheranan orang-orang yang tidak mengerti perasaan fans bertemu idola bisa saya maklumi. Sesampainya di mobil, terlalu banyak massa yang berdiri tepat di depan pintu mobil yang ditumpangi Hyde dan K.A.Z. Bahkan ada fans yang ditarik paksa oleh petugas keamanan karena dianggap bisa menggangu dan terlalu berlebihan untuk masuk lebih dalam mendekati pintu mobil.

Setelah itu, mobil melaju meninggalkan Bandara diiringi oleh lambaian tangan fans. Massa yang berkumpul kemudian difoto oleh media yang belakangan diketahui media tersebut adalah BARKS yang berbasis di Jepang. Sebuah media besar di Jepang. Beruntunglah wajah-wajah yang muncul di artikel berbahasa Jepang tersebut.

Setelah itu fans berpencar. Ada yang pulang, memilih santai, atau juga diwawancarai. Saya dan Ahmad memilih untuk ngobrol di HokBen bersama dua orang fans asal Jepang yang baru kami kenal saat itu. Katakanlah ini instant date dari direct approach yang kami lakukan. Beruntung Ahmad bisa bahasa Jepang, meski masih terbata-bata. Setelah berfoto-foto di date dadakan itu, kami mengantar mereka ke shelter bus yang ada di ujung bandara, memastikan mereka baik-baik saja.
Perjalanan pulang kembali harus melewati rute yang memutar. Saya berani bertaruh bahwa vienya amat sangat bagus jika sore hari menjelang senja, apalagi di musim gugur. Ah, saya jadi ingin mencobanya suatu saat nanti. Semoga ada waktu dan rekan yang tepat untuk mencobanya Karena saat ini, saya harus fokus untuk hari setelahnya. Dan ceritanya akan saya sampaikan di Part 2 dan 3 dari Trilogi JAPAN NIGHT ini. Nantikan.

Video penjemputan bisa dilihat di : https://youtu.be/ZFcBNt_PvAw

Senin, 06 April 2015
00:39 WIB
@ My Rented Room
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner