Satu dekade menjadi Slankers,
gw udah banyak ngikutin mereka mulai dari nonton konser, gigs kecil, liat
mereka latihan, mampir ke markas, atau ngeliat mereka maen film di Generasi
Biru. Jadi gw butuh sebuah acara unik untuk membunuh rasa sepi dan bosan, dan
butuh sebuah acara yang unik.
Beruntung, MSP Entertainment
pimpinan Mirwan Suwarso mengadakan (atau lebih tepatnya membuatkan) sebuah
drama musical dengan Slank sebagai inti dan benang merah cerita. Pementasan
drama musical melibatkan band ini adalah yang pertama kali dibuat oleh MSP
Entertainment, karena biasanya MSP Entertainment membuat sebuah pementasan
pewayangan. Bisa dikatakan, Slank adalah grup musik pertama di Indonesia yang
dibuatkan drama musikalnya.
Show diadakan tiga hari yaitu
pada tanggal 16 sampai 18 Desember di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.
Dengan harga tiket paling murah Rp. 450.000, drama musical ini memang sesuatu
yang menarik buat diliat. Ceritanya menghibur, dewasa, lucu, dengan set
panggung yang simple. Penggabungan antara live performance, film, dan drama, melebur
dan dikemas dengan apik. Berikut liputannya.
PANGGUNG:
Penggabungan live performance
dari Slank, pemutaran film, dan drama yang dibuat mengangkat cerita yang
dipadukan dengan lagu-lagu dari Slank. Panggung dibuat dua lantai, dan tiap
lantai ada beberapa setting. Di lantai bawah, yang merupakan tempat utama,
menjadi set bongkar pasang tiap pergantian scene. Setting yang muncul di bawah
adalah cefe, gedung DPR, kantor redaksi, dan tempat tidak diketahui. Selain itu,
lantai bawah merupakan tempat untuk Slank perform. Jadi pas pergantian set,
crew dengan sangat cepat dan tepat harus mengganti setting di tiap scene yang
berbeda.
Saat tirai ditutup |
Slank ngebuka pake I Miss U But I Hate U |
Di bawah panggung, terdapat
ruang tempat para pemain orchestra. Dipimpin oleh Lie Indra Perkasa sebagai konduktornya, Lie memimpin barisan violin, cello, contrabass, piano, clarinet
dll memainkan lagu Slank dan ilustralisasi pendukung cerita. Music
director/arranger dipercayakan kepada Aksan Sjuman, atau orang akan
mengingatnya dengan nama Wong Aksan.
Bareng Wong Aksan |
Lantai atas di panggung diisi
dengan setting ruang kantor di DPR pada sebelah kanan, dan sebelah kiri
settingnya sebuah rumah kecil dengan pintu. Kedua setting tersebut dihubungkan
dengan sebuah jembatan yang menjadi lantainya.
LIGHTING:
Suka banget sama lighting
backdropnya. Perpaduan warnanya bagus. Soft, warm, gitu. Apalagi pas maenin
gradasinya. Mungkin karena ukurannya yang besar, lighting pada backdrop itu
mudah sekali mendapat perhatian. Dan percayalah, lighting tersebut mampu
menghidupkan suasana dan jalan cerita.
CERITA:
Bercerita tentang Arga Pribadi
(diperankan oleh Ariyo Wahab), seorang ketua DPR yang bersih, yang
dikonfrontasi oleh Mansyur (diperankan oleh Aqi Alexa) untuk mengembalikan
pemilihan kepala daerah kembali ke tangan DPR (yang ditolak oleh Arga). Konflik
juga bertambah dengan adanya cinta segitiga antara Arga, Adam (diperankan
Maruli Tampubolon), dan Jinna (diperankan oleh Aimee Saras). Adam dan Jinna
bekerja dalam satu redaksi. Sedangkan Arga dan Adam adalah teman lama. Kedua
konflik tersebut berjalan beriringan menuju akhir cerita.
Selain pemeran tadi, personil
Slank pun ikut serta menjadi bagian dari cerita. Kaka dengan acting yang
lumayan, dipercaya menjadi Dilham, atasan Adam dan Jinna. Ridho dan Bimbim
menjadi anggota dewan di DPR. Abdee berperan sebagai sosok hero dengan menjadi
seorang anggota KPK, dan Ivanka berperan menjadi polisi saat ada demo yang
meminta agar pemilukada dilakukan secara langsung oleh rakyat.
CAST
Dari semua tokoh yang ada di
atas, gw rasa semua suka sama tokoh Adam yang diperankan sama Marui Tampubolon.
Pantesan pas di luar theater, gw ngeliat ada sosok Juan Felix Tampubolon,
seorang lawyer yang udah kondang. Ngeliat namanya, gw rasa Maruli ini putra
dari Juan Felix.
Saya dan Maruli Tampubolon |
Tokoh yang diperankan Marulli
bener-bener idup. Selain kocak, dialognya juga lepas. Banyak celoteh sederhana
yang menjadi lucu, apalagi dia memakai logat Batak. Dan ada beberapa celoteh
yang gw rasa di luar script. Kayak pas dia pindah scene, dia bilang “cape juga
yah muter-muter..” yang membuat penonton tertawa. Maksud dia adalah, dia keluar
dari pintu di sebalh kiri, dan harus masuk lagi dari pintu sebelah kanan
panggung dalam waktu yang cepat.
Kalau tokoh yang lainnya biasa
aja sih kalo menurut gw. Yang gak biasa sih karena mereka semua bisa nyanyi.
Jadi ada beberapa scene di mana mereka harus nyanyi. Ada beberapa tokoh yang
salah/lupa lirik atau nada. Bukan masalah besar kalo buat umum, tapi kalo buat
fans yang bener-bener udah khatam, pasti tau di mana letak kesalahannya. Tapi
overall, gw suka. Suara tinggi Maruli juga dapet banyak tepuk tangan pas
ngerayu Jinna. Schatzi yang dibawain Aqi Alexa (kayaknya,, soalnya pake topi,
rambut gondrong, dan lampu minim), sukses bikin penonton terdiam dan membisu.
ALUR
Mungkin para pembaca pengen
tau secara jelas gimana jalan ceritanya, iya kan? Beruntung guys, gw dapet
storyline-nya dari crew yang bertugas di balcony. Mereka di situ buat ngehandle
projector yang ditembakkin ke panggung. Projector itu muterin film yang
berhubungan sama jalan cerita di panggung.
Aslinya ada 4 lembar |
- Slank perform, bawain I Miss
U But I Hate You, lalu Slank memperkenalkan Arga ke penonton, abis itu Arga
sama Slank bawain Orkes Sakit Hati.
- Pemutaran film, Adam dan
Jinna sedang mengobrol
- Adam dan Jinna masuk ke stage,
setting di ruang interview.
- Gak lama, Arga dan ajudan
masuk. Arga dan Jinna berpelukan. Adam marah dan di tembak Arga.
- Adam berhalusinasi, Adam
film ngobrol sama Adam di stage
- Adam menghampiri Arga &
Jinna yg sedang berduaan dan nyanyi Mawar Merah
- Arga dan Jinna pergi, ajudan
Arga menghalangi Adam.
Lalu di set 2, di kantor Adam
- Albert nyanyi Ku Tak Bisa,
Dilham mengawasi pekerjaan anak buahnya. Dilham nyuruh Adam buat nyari
kebusukan Arga.
- Pas lagi searching di
Google, Rara dan Albert nyanyi Lagi Gampang.
Kaka berperan sebagai Dilham |
Set 3, di street café
- Aki nyanyi Schatzi, ada
Abdee juga di situ. Di sini si Jinna sama si Arga lagi kencan. Mereka nginget
semua masa-masa dulu, terus nyanyi deh Terlalu Manis.
Sebelum Terlalu Manis. Abdee di bawah tangga |
Abis set 3, layar muterin film
flashback di rumah Arga. Nyeritain Jinna sama mamanya Arga. Mamanya Arga minta
supaya dia jangan deketin Arga. Gw lupa kenapa alasannya. Abis itu Slank maen
nyanyiin Jinna (Belasan Dalam Pelarian) di panggung.
Gw singkat aja lah yah….
Lalu si Adam dan Jinna ngobrol
buat cari keburukan Arga. Jinna nyanggupin kalo dia bisa cari jeleknya Arga.
Di depan gednung DPR, terjadi
demo yang minta pilkada dilakukan secara langsung oleh rakyat. Di sini ada
Ivanka yang jadi polisi. Dia berulang kali melakukan gerakan moonwalk kaya
Michael Jackson, juga robotic dance.
Ivanka jadi polisi |
Terus di dalem gedung DPR,
lagi ada rapat anggota dewan sama ketuanya, Arga. Di sini ada Bimbim sama RIdho
yang jadi anggota dewan. Lagu Tong Kosong dibawain di sini.
Ridho sama Bimbim jadi anggota dewan |
Kemudian pas mau pindah set,
Arga ketemu sama Anwar, seorang anggota KPK yang diperankan oleh Abdee. Anwar
ngasih kartu nama dan cuma ngajak kenalan aja.
Lalu set pindah ke ruang kerja
Arga. Dia ketemu Mansyur yang ngomporin biar pilkada dilakukan secara langsung.
Lagu Gara-Gara Kamu dinyanyiin di sini.
Mulai dikonfrontasi |
Pindah lagi ke ruang DPR,
ternyata ada Jinna. Jinna ngerayu Arga dan lagu Reaksi Kimia dinyanyiin.
Ternyata saat mereka bercinta, Jinna bawa kamera video dan ngerekam semuanbya
tanpa sepengetahuan Arga. Bukti itu dibawa ke kantor Adam. Adam terdiam ngeliat
isi video itu, terus nyanyi Ku Tak Bisa, yang digabung sama lagu Virus.
Terus Arga dateng, mau minta
tolong. Tapi si Adam langsung nonjok si Arga. Berkelahi mereka. Nah pas kena si
Jinna, perkelahian berhenti. Arga ngomong dan cerita mau ngapain dan ada apa.
Dari situ si Jinna dan Adam mau nolong dia.
Singkat cerita, Arga berhasil
ngerekam pembicaraan dan ancaman busuk Mansyur. Hasil rekaman itu dikasih ke
Adam dan Jinna, terus diterusin ke Dilham (Kaka).
Pas lagi di café, Adam sama
Arga dikeroyok preman suruhan Mansyur. Ternyata bukti rekaman itu dikasih dari
Dilham ke Mansyur karena ternyata mereka berteman. Saat kondisi kritis itulah,
si Jinna (yang berbeda lokasi, dan kena serangan nyaris dibunuh), nelpon ke
kartu nama yang dikasih Arga. Kartu nama itu adalah kartu nama milik Anwar,
anggota KPK. Di sini klimaksnya, Mansyur mati kena tembak peluru dari pistol
Arga. Tempat persembunyiannya udah dikepung sama polisi pas si Jinna nelpon
Anwar.
Nyaris klimaks |
Adam yang ditembak mati, arwahnya langsung muncul |
Berita kematian Mansyur tayang
di TV yang diputer pake projector. Yang menarik, nama news anchornya adalah
Josephira. Ahaha… Kontan para Slankers pada ketawa. Soalnya Josephira itu nama
sekaligus judul lagu Slank taun 1996.
Konser ditutup sama penampilan
Slank bawain JKT Pagi ini, disusul sama Kamu Harus Pulang bareng para cast.
Abdee sempet telat masuk di lagu JKT Pagi ini. Tapi masih bisa nyusul. Pas
tirai ditutup sepenuhnya, show bener-bener berakhir.
Kamu harus pulang |
CERITA GW
Gw dapet free ticket gara-gara
ikut kuis dari KapanLagi.com. Lumayan lah, secara tiket paling murah seharga
Rp. 450.000. Gw dapet yang Rp. 700.000 plus merchandise senilai Rp. 100.000
yang dijual juga di area. Merchandise berupa kaos bertuliskan I MISS U BUT I
HATE U, yang diambil dari lagu Slank dari album Virus Roadshow (rilis 2002).
Kaos yang gw dapet |
Balcony, Row BD no 23 |
Merchandise yang dijual |
Semua yang gw dapet, dan kenangan |
Pengalaman pertama nonton drama, dimulai dengan penukaran tiket di P11. Yang lucu tuh pas gw lagi nunggu, gw denger panitia ngobrol sama calon pengunjung yang mau beli tiket. Si panitia ngomong "nih nanti dia (nunjuk orang di sebelah gw) maen", pas gw liat, wah ternyata sebelah gw Abdee Negara. Ahaha... Mana sebelumnya gw ketemu sama crew-nya Abdee di lift.
Lanjut, gw naek ke P13, lokasi acara. Masih sepi, cuma ada beberapa orang dan panitia. Di antara semua panitia itu, ada salah satu yang menarik. Keluarga-nya Bimbim satu paket. Ada Mbak Reny, Mezzaluna d' Azzuri, sama Talullah Aralumi (atau Alami?). Mereka bertiga sama ayahnya Bimbim (Pak Sidharta) lagi asik foto-foto. Gw juga minta keluarga Mbak Reny buat difoto pake kamera gw.
Mbak Reny, Una, Ula |
Gak lama, mulai rame deh orang-orang. Dari penonton biasa, istri personil, sampe seleb juga hadir. Ada Soleh Solihun, Arie Dagienkz, Indra Bekti sama Indi Barends. Itu doang sih yang gw temuin.
Para istri personil |
Saya dan Soleh Solihun |
Saya dan Arie Dagienkz |
Saya dan Indra Bekti |
Saya dan Indy Barends |
Saya dan Rock 'n Roll Mom Bunda Iffet |
Saya dan Mbak Ony, istri Ridho |
Pas acara, gw duduk di balcony. Di tiketnya ada no seat sama rownya, jadi gak bisa sembarangan duduk. Cuma berhubung sepi, jadilah gw naek ke row di atasnya yang emang sepi. Di sana gw bisa nonton lebih nyaman soalnya di row sebelumnya, ada dua orang di sebelah gw. Malesin banget
Akhirnya gw pindah dan bisa ngerekam sama foto buat dokumentasi ini. Sebenernya sih gak boleh. Dan udah diingetin sama panitia sebelum acara dimulai. Tapi ya sudahlah, gw rekam dan foto aja. Soalnya gak ada yang ngelarang, plus banyak juga penonton lain yang ikut foto/ngerekam.
Gw seneng bisa liat drama musikal ini. Sesuatu yang baru buat hidup gw. Ahaha... Dan gw bisa nutup tahun 2014 ini dengan berbagai kegiatan. Nanti kita liat aja gimana buat tahun 2015. Hehehe