Dua Perspektif
Saya teringat ketika saya ikut
dalam sebuah seminar tentang pengembangan diri. Dalam seminar itu, saya
mengingat sebuah kalimat yang membuat saya mengamini ucapan tersebut. Katanya; “Kita bisa melihat sesuatu dengan ‘kacamata’
positif, ataupun negatif” Sebuah kalimat yang akan menuntun saya bercerita
tentang kacamata tersebut dalam memandang sebuah polemik.
Pembaca yang budiman, pada
hari Jumat sampai hari Minggu kemarin (15-17 Agustus 2014), ada sebuah acara di
Jakarta Convention Center yaitu Anime
Festival Asia Indonesia atau disingkat dengan AFAID. Sebuah acara pop
culture dari Jepang dengan skala Internasional. Di acara tersebut, ada banyak
macam kegiatan dan salah satu yang menarik adalah cosplay (costume player).
Di timeline FB saya, ada sebuah kntroversi dan isu hangat terkait
seorang cosplayer (orang yang
ber-cosplay) yang menurut banyak orang terlalu berlebihan. Karena si cosplayer
tersebut hanya memakai pakaian yang minim dan menyerupai bikini (atau memang
itu adalah bikini), wig, dan asesoris lain sebagai penunjang kelengkapan
kostumnya. Beliau mengunggah fotonya beserta seorang pria yang diduga adalah
pacar yang dibanggakannya. Lalu kenapa menjadi polemik? Bisa jadi karena
kegemaran netizen yang gatal untuk berkomentar jika melihat sesuatu yang
dianggapnya kurang/tidak pas menurutnya. Dari situlah muncul berbagai macam
perspektif. Ada yang mendukung, ada yang mencela, ada yang bersikap biasa saja,
dan ada yang tidak peduli. Sekali lagi, ini tentang perspektif.
Perspektif Positif
“Saya yang cosplay Miku Racing. Ini pacar saya. Saya bangga sama perut
saya, karena saya itu anugrah dari Tuhan (semua jga sama). Pacar saya motivasi
saya bahkan ia gak segan untuk modalin saya. Saya tau kalian iri karena gak
mampu menjadi seperti saya.” - Tabitha Halimatussadiyah -
Sebenarnya apa yang dilakukan
si cosplayer tersebut (belakangan diketahui namanya adalah Tabitha Halimatussadiyah) bukanlah sesuatu yang buruk/fatal, jika
ukurannya adalah keputusannya untuk berbikini. Ingat, apa yang dia lakukan
adalah ikut cosplay di ajang berskala internasional. Secara waktu dan tempat,
sudah cocok kok. Lain cerita jika dia berbikini di halte busway Harmoni saat
jam 7 pagi.
Masalah kostum yang dianggap
terlalu minim, sebenarnya bentuk totalitas dia untuk bisa semirip mungkin
dengan sosok yang ditiru kostumnya. Sama halnya saat kita ingin meniru idola
kita, kita pasti ingin semirip mungkin kan? Pernah liat Ovy gitaris band /rif
yang meniru habis Hyde dari band L’Arc~en~Ciel? Ovy benar-benar total dalam
meniru idolanya tersebut.
Totalitas Christian Bale di berbagai film. Liat film The Machinist |
Apa yang salah saat seorang
kekasih (entahlah, tapi menurut saya kata ‘kekasih’ jauh lebih roman) mendukung
kekasihnya? Bukankah itu hal yang bagus bahwa seorang kekasih begitu memberi
dukungan kepada wanita yang dicintainya bahkan sampai rela kekasihnya menjadi
komoditi umum. Apalagi si pria tak segan untuk memberi modal si wanita. Meski
konsekuensinya berat (bagi keduanya), tapi kepercayaan keduanya bisa menutupi
rasa khawatirnya.
Perspektif Negatif
“Saya yang cosplay Miku Racing. Ini pacar saya. Saya bangga sama perut
saya, karena saya itu anugrah dari Tuhan (semua jga sama). Pacar saya motivasi
saya bahkan ia gak segan untuk modalin saya. Saya tau kalian iri karena gak
mampu menjadi seperti saya.” – Tabitha Halimatussadiyah -
Jelas tindakan yang salah. Ini
adalah Indonesia dengan budaya ketimuran yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kesopanan. Untuk apa memperlihatkan wilayah pribadi dan mengumbar aurat ke
khalayak ramai jika akhirnya hanya ingin mendapatkan ketenaran semata yang bersifat
sementara? Meski alasannya ikut lomba, tetap saja ada aturan ketimuran yang
mesti dipegang dan hey, nama belakang kamu terlalu berat. Nama yang Islami,
namun tindakannya tidak sesuai dengan nama islami yang ada pada dirinya. *Edited: Ternyata Tabitha non-Islam, maaf sedikit keliru. Thanks buat Rising Sun atas infonya*
Entah apa yang ada di pikiran
si pacar saat mengizinkan kekasihnya bercosplay dengan pakaian yang minim.
Apakah si pria tidak merasa rugi bahwa tubuh pacarnya terekspos dan bisa
dipandangi oleh banyak orang di sana? Apakah tidak merasa risih dengan
pandangan orang yang mungkin saja ada yang berpikir ngeres. Dan yang lebih
penting, di mana rasa tanggung jawab pria untuk menjaga kekasihnya. Karena
melindungi orang yang dicintai adalah sebuah aturan tak tertulis yang manusia
normal akan tahu tindakan yang harus diambil untuk meminimalisir kemungkinan
terburuk.
Tidak ada hal yang bisa
membuat kami iri terhadap dia, kecuali hadiah yang diberikan panitia andai ia
menang lomba. Jika tidak, untuk apa iri pada hal yang tidak perlu. Perut yang
dibanggakannyapun tidak serta merta membuat iri. Dan yang lebih penting, kami
tidak ingin seperti dia.
*******
My Opinion
Yang saya sayangkan dari foto
di atas sebenarnya tidak ada. Hanya caption-nya saja yang membuat provokatif
kalau menurut saya. Andai Tabitha lebih pandai merangkai kata dan berpikir
sedikit lebih dewasa, maka caption seperti itu tidaklah perlu. Saya memberi apresiasi
untuk totalitas yang dilakukan, namun tetap ada banyak koreksi.
Tentang penampilan, sepetinya
akan lebih cantik (dan mewah) andai bahan bikini terbuat dari bahan yang agak
mengkilap. Saya tidak paham namanya, tapi bahan seperti itu bisa mudah
ditemukan dan ada juga cosplayer yang memakai itu. Atau jika memang masih ingin
terlihat seksi tapi tidak berbikini, pakai pakaian yang warnanya sama dengan
kulit. Duh, saya tidak tahu namanya tapi sering saya liat di acara-acara TV
seperti OVJ. Tapi jika bikini adalah sebuah pilihan akhir, tentu harus terima
konsekuensinya. Konsekuensi yang didapat misalnya; akan banyak yang meminta
foto dan merenggut kebebasan waktu di sana. Malah kabar yang ada, Tabitha
sempat pingsan karena banyak yang ingin berfoto dengannya. Resiko lain adalah
bersebarnya foto-foto Tabitha. Jika ketenaran yg dicari, tentu hal itu bukanlah
masalah. Yang akan menyebalkan adalah jika foto tersebut ditulisi dengan
caption yang aneh-aneh dan yang tidak diinginkan. Oh iya, apakah orangtua/guru
mengetahui hal ini? Lambat laun mereka akan tahu, konsekuensi yang lain akan
datang. Selamat menikmati.
Ini loh bahan yang saya maksud |
Kiri: Tabitha dan pacarnya(?). Kanan: Photo artistik |
Masalah perut yang
dibanggakan, sebenarnya bukan BANGGA, melainkan BERSYUKUR. Bersyukur bahwa Tuhan
memberikan perut yang bisa dia banggakan. Karena menurut saya perut seperti itu
biasa saja dan perut yang ideal bisa dibentuk dengan pola makan yang benar dan
sedikit olahraga. Menurut saya rasa bangga identik dengan apa yang telah
dilakukan manusia sedangkan bersyukur adalah bentuk terima kasih dari apa yang Tuhan
berikan.
Caption di foto itu adalah
salah satu alasan lain banyak orang mengambil kacamata negatif untuk memandang
hal ini. Saya rasa caption itu adalah bentuk self defense atas banyaknya komen negatif sebelum prahara ini
menjadi semakin membesar. Andai Tabitha memberi caption yang lebih bersahaja,
tentu tidak akan banyak masalah. Contoh caption yang lebih aman misalnya “Hadir di AFAID 2014. Doakan saya menang yah”.
Lebih aman kan? Dan satu lagi, uploadlah foto yang lebih artistik, yang lebih
memiliki nilai seni.
FINALE
Kesimpulan terkakhir dari
opini saya, saya menyayangkan caption foto yang ditulis. Juga foto yang
diupload. Coba lebih diperhatikan. Hal lain, saya sih oke-oke aja. Toh para pemain
film pun dituntut total saat memerankan suatu peran, sama seperti yang kamu
lakukan di AFAID. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Saya menunggu uploadan
foto lainnya dari orang lain yang memiliki nilai seni. Jika pembaca ada yang
memiliki, silahkan beri link untuk saya update di artikel ini.
*******
Lihat, dua perspektif dalam
satu kisah. Bagaimana kita memandang sesuatu bisa dilihat dari ‘kacamata’ negatif
ataupun positif. ‘Kacamata’ positif akan membawa mata kita melihat segala sesuatu
dengan nilai nilai positif meski yang dihadapi adalah kegagalan. Sedangkan
kacamata negatif, tentu kebalikannya. Apapun yang dilihatnya akan ditanggapi
dengan negatif. Sekarang tinggal pilih mau ‘kacamata’ mana yang akan dipakai?
Selamat beraktifitas.
Btw, jika kita buka link
http://cosplayidol.otakuhouse.com/2012/2012-archived-asia-pacific/tabitha-halimatussadiyah-black-rock-shooter-from-black-rock-shooter/#!prettyPhoto-13962/0/
http://cosplayidol.otakuhouse.com/2012/2012-archived-asia-pacific/tabitha-halimatussadiyah-black-rock-shooter-from-black-rock-shooter/#!prettyPhoto-13962/0/
maka kita akan melihat nama yang sama yang juga memamerkan pakaian dalam bagian atasnya.Woohooo...!
Artikel ini pertama kali dimuat di renjiblues.blogspot.com dan belum pernah dipublikasikan di tempat manapun.
Pic source:
Google
WhatsApp group L'JKT48
https://pbs.twimg.com/media/BYpPLAiCMAI0Dxr.jpg:large